Rabu, 06 Juni 2012

HAIKU DAN SENDRYU


HAIKU DAN SENRYU
                                                                                   
   Oleh : Yusmarni
Dalam rangka memperkaya khasanah sastra Indonesia dan meningkatkan minat masyarakat untuk menikmati karya sastra, saya mencoba menghadirkan  puisi bernuansa baru yang berbentuk Haiku dan Senryu.  Bagaimana kita bisa mengemas masalah  yang  ada kehidupan secara relaks dan santai. Melalui pilihan kata yang singkat dan ringan. Cukup dengan 17 suku kata saja kita sudah bisa mengemas  masalah yang akan kita gambarkan secara menyegarkan kepada pembaca.
Berikut ini saya coba menampilkan beberapa puisi Haiku dan Senryu kepada pembaca  yang setia. Semoga dapat terhibur dan bermanfaat bagi pembaca yang budiman. Selamat menikmati.

HAIKU

ANEKA ISME DALAM HAIKU

TERORISME

Teroris benaran
Sumber mala petaka
Iblisnya dunia
**
Teroris rekayasa
Pepesan kosong
Skenario musang
**
FANATISME

 Fanatik berlebihan
 Buta realita
Arogan bicara
**
KAPITALISME
Suka  mencekik
Rakyat terpekik
Ketimpangan menganga

LIBERALISME

Penganut kebebasan
Pusaka amblas
Tergadai semua
**
ekonomi terjajah
miskin bertambah
rakyat gelisah

SADISME

 Dendam berjaya
bersarangkan kecewa
sadis bicara
**
sesama kita
menjadi  raja tega
bagai srigala


SENRYU

1. BERMULA KASIH

Di tepi danau
Pandanganmu memukau
Daku  terpikat
**
Di senja itu
Kita bertemu
Cinta kita bermula
**
Di Ngalau indah
Mengukir kisah
Hidup menjadi indah
**
Di bawahnya  Jam Gadang
Berikrar setia
Tri Arga jadi saksi
**
Di suatu sore
Restu bunda digandeng
Kita bahagia
**
Di Simpang lara
Kita melangkah
Menuju  perantauan
**
Berbekal janji
Kita bulatkan hati
Mencari bekal
**
Di tanah rantau
Takdir bicara
Kau   terjerat disana
**
Di ujung penantian
Berbunga rasa
Mega kecewa
**
Di kancah kehidupan
Memasak asa
Sudah membubur
**
Disuatu senja
Kau datang dengan sesal
Sudah tak guna
**
Mari berpasrah
Pada takdir-Nya
Pengatur kehidupan




2. LUKA

Merenda kasih
Dalam derai gerimis
Hatiku perih
**
Menyulam mimpi
Menderai asa
Diujung penantian
**
 Seutas janji
Berakhir dengan amblas
Luka membekas

**
Perih terasa
Jiwa nelangsa
Harapan jadi sirna

**
Luka ditangan
dapat di obat
luka hati mengelu

**
tak terobati
selalu  ada bekas
sampai kapanpun






















































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar