Rabu, 27 November 2013

CATATAN SUMIRAH 1/. Pedangan Kredit

Aku Sumirah, perempuan kampung yang terbiasa hidup dengan kesederhanaan dan keprihatinan. Sebagai anak yang dilahirkan dan dibesarkan dalam lingkugan yang sederhana dan penuh dengan keprihatinan, membuat aku tumbuh menjadi sosok yang sederhana. Aku tidak biasa dengan suasana glamor, atau pola hidup yang penuh dengan dunia gemerlap. Aku juga kurang menyukai kegiatan sosialita, dan bersenang senang, walau lingkunganku  boleh dikatakan banyak kaum sosialita.

 Aku tipe wanita yang tidak suka di rumah, karena dari kecil aku sudah terbiasa menghabiskan hari hariku bersama ibuku di pasar sepulang sekolah. Bagiku soal gaya dan penampilan soal yang kesekian. Yang penting tugas utamaku sebagai istri dan ibu rumah tangga berjalan dengan baik. Selain itu tugasku sebagai penyangga ekonomi keluarga juga harus jalan. Karena aku berfikir, selagi aku bisa dan mampu membantu suami mencari uang tambahan kenapa tidak? Aku harus mampu memanfaatkan waktu luangku untuk berkarya dan menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomi, agar bisa menabung sedikit demi sedikit.

Sebagai  seorang ibu yang memiliki anak balita, aku harus pandai memanfaatkan waktuku sebaik mungkin. Selesai sholat subuh aku mempersiapkan segala sesuatu kebutuhan  sarapan pagi suami dan anakku. Menyiapkan pakaian kerja suami dan pakaian ganti anakku, memandikan anak, menemani suami sarapan dan menyuapi anakku.

Setelah suami berangkat akupun beres beres dan bersih bersih rumah sampai selesai. Sekitar pukul sepuluh pagi aku menjalani pekerjaanku menjadi tukang kredit pakaian keliling dor to dor. Ku gendong anakku dengan sehelai kain panjang, kujinjing tas dagangan dengan sebelah tanganku dan di kepalaku ku junjung tas yang berisi kain .

Ku menyenangi pekerjaanku, karena dengan berdagang kredit keliling aku jadi banyak saudara dan sahabat. selain mendapatkan uang setiap hari, saudarapun bertambah pula. Aku juga dapat kesempatan luas untuk belajar lebih jauh tentang hidup dan seluk beluk kehidupan. degan seringnya berinterakasi dengan berbagai tipe dan karakter pelanggan setiaku. Hampir setiap barang dagangan yang ku bawa, selalu digemari pembeli. Dengan kredit dan cicilan ringan mereka bisa mendapatkan pakaian kesukaan mereka dariku.

Hubunganku dengan para pelangganku terbilang cukup akrap, jarang sekali pelangganku yang mangkir membayar hutangnya. Karena aku selalu menagih hutang pada mereka dengan sopan dan halus. Bahkan jika mereka membutuhkan saran dan sedikit sumbangan fikiran dariku aku tak segan segan berbagi. Hal inilah yang membuat pelangganku rata rata sayang padaku.

Suatu ketika aku mempunyai pelanggan yang gila belanja. Jiwa konsumerisme pelangganku satu ini tinggi sekali. Akhirnya hampir separoh gaji suaminya habis untuk bayar cicilan kredit ini dan itu saja setiap bulannya. Dari raut wajah suaminya jelas sekali kalau suaminya agak kesulitan dalam mengatasi kebiasaan ibu ini.

Sebagai pedagang aku senang mendapat pelanggan seperti ini, karena menguntungkan bagiku. Namun sebagai seorang ibu rumah tangga yang harus berhemat dan memikirkan masa depan keluarga dan anak, aku menyayangkan tindakan ibu ini. Bagaimana jika suatu hari nanti suami jatuh sakit atau tak bisa bekerja, di PHK dan kemungkinan terburuk lainya terjadi? apa yang akan dilakukan sementara uang hasil pencarian suami tidak ada yang tertabung?  Aku prihatin melihat beliau, maka sesekali jika panas terik aku tak mampu melanjutkan perjalanan, atau ketika hujan aku tak bisa jalan, aku memilih berbincang bincang dengan ibu muda ini. Melakukan pendekatan seadanya, berdiskusi masalah kehidupan rumah tangga dan sebagainya.

Secara perlahan Si ibu muda berubah sikap dan mau mengikuti sarannku. Sikap konsumtifnya mulai sedikit berkurang. Ia mulai merintis usah kecil kecilan membuka warung makanan ringan anak anak. Mulai dari permen dan roti rotian di gelar di depan rumahnya. Lumayan juga hasilnya. Suaminya heran melihat perubahan istrinya semenjak berkenalan  denganku.

Akhirnya suaminyapun penasaran dan menanyakan hal ikhwal perubahan sikap istrinya. Si ibupun menjelaskan pada suaminya perihal perubahan sikapnya, berawal dari hasil bincang bincang dan diskusi kami.  Hal ini membuat suaminya penasaran untuk mengenaliku lebih dekat. Melalui istrinya suaminya menanyakan perihal keluargaku, dan seputar kehidupanku. Ternyata suamiku satu kampung dengan mereka, rasa persaudaraan kamipun semakin dekat.

Beliau  mempromosikanku pada atasannya di sebuah yayasan. Akupun dipanggil bekerja sebagai karyawan tidak tetap di yayasan itu. Pekerjaanku sebagai pedagang kredit keliling terpaksa harus ku hentikan. Kujalani pekerjaanku dengan sungguh sungguh dan senang hati. Dalam bekerja aku selalu dapat support dan dukungan dari suami.

Aku cukup beruntung mempunyai suami yang rajin bekerja dan penyayang terhadap keluarga. Sebagai wanita yang juga ikuit bekerja membantu suami, aku membutuhkan pengembangan karir disamping aku juga dituntut total dalam mengurus rumah tangga . Beruntung ibu mertuaku penuh pengertian, beliau menjaga anakku dengan telaten dan penuh kasih sayang, selama aku bekerja . Sepulang bekerja aku kembali menjaga dan mengasuh anakku. Suamipun selalu mendukung pengembangan karirku, sehingga karirku selalu berkembang dari tahun ketahun.

 Satu tahun aku bekerja di yayasan ini, aku di tawarkan menjadi kepala di sebuah yayasan baru. Karena pimpinan yayasan menyukai cara kerjaku. Aku jalani tugas tugasku dengan senang hati di bawah ridho dan dukungan suami. Tak lupa aku selalu minta doa dan nasehat dari kedua orang tua serta suamiku jika aku terbentur suatu masalah dalam menjalankan tugasku.

Berangkat dari dagang kredit keliling dan berbekal rtidho dan dukungan suami serta keluarga aku bisa menraih menjalani karirku dengan baik. Interaksi sosial yang harmonis telah mengantarkanku pada jenjang karir yang selama ini belum pernah ku bayangkan sama sekali.








Senin, 17 Juni 2013

Pantun Berbasis kearifan Lokal

Tanjung Piayu dalam Pantun

Tanjung Piayu elok alamnya
penduduknya sopan, ramah dan santun
membumbung rindu pada paduka
dipeluk bantal sambil melamun

Tanjung Piayu dikelilingi laut
kaya ikan sumberdaya alami
bermula rindu sampai berpaut
paduka pandai mencuri hati

wisata kuliner Piayu Laut
beraneka sea food disediakan
kasihkan tuan sudah tersangkut
tak mungkin ada yang menggantikan

hidangan sea food lezat sekali
dimasak oleh koki ternama
berpunggung jarak berpegang janji
berbunga rindu bertabur cinta

hidangan sea food kuliner handalan
dilengkapi minuman kelapa muda
bertabur rindu dalam penantian
dipupuk cinta penuh setia

Senin, 18 Februari 2013

Mantra Cinta

MANTRA CINTA

atas  nama cinta yang mendamba cinta sejati
kamilah cinta yang murni
yang mengidamkan cinta tanpa noda
tanpa prasangka
tanpa angkara
tanpa manipulasi

kamilah pendamba cinta sejati
yang membenci tikus tikus berdasi
yang menodai pertiwi
dengan ambisi tanpa nurani

wahai peri sagela peri
yang bersemayam di kayangan
mari berhimpun turun ke bumi
enyahkan tikus tikus berdasi
yang berkolusi korupsi dengan rapi

wahai mambang segala mambang
mambang hiajau
mambang merah
mambang kuning dan mamabang hitam

wahai mamabang siraja mambang
yang diam dilautan dalam gulungan gelombang
yang diam di lembah lembah
yang diam di genangan dan comberan
yang diam di pohon pohon besar
yang diam di lubuk lubuk
yang menguasai jiwa jiwa dina
yang merajai jiwa para tikus tikus berdasi

atas nama cinta yang sejati
kukutuk kau dan ku pasangkan kunci
inilah kunci segala kunci

ku kunci kau rapat rapat
dengan kunci kebenaran
kunci  anti kezdhaliman
kunci anti kemungkaran
jangan kau masuki lagi kedalam jiwa jiwa kami

wahai tikus tikus segala tikus
yang bergigi tajam berkuku kukuh dan berakal bulus
kunci hatimu rapat rapat
dari godaan mambang keparat
untuk selamatkan  negeri
Batam, 12032012
     


       




 


(1) Kata )
(2) Kat

Kamis, 06 Desember 2012

Manajemen Pembelajaran


Manejemen Pembelajaran Berbasis Perilaku
[Manejemen Pembelajaran Berbasis Perilaku ]

1

Wah, kelas ini luar biasa ribut, banyak yang tidak membuat PR, kurang berminat dalam belajar, si anu suka permisi, sianu suka mengeluarkan bunyi bunyi tertentu, suka cabut dan masih banyak lagi keluhan sejenisnya, keluhan serupa sering kita dengar dari guru bidang studi selesai mengajar dari kelas tertentu. Apakah penyebab semua itu? Dan apakah pengaruhnya terhadap out pendidikan yang kita telorkan ?



Hal ini membuat penulis tergelitik untuk mempelajari secara diam diam. Mulai dari tahun 1996 sampai 1998, saya mulai mengkaji perilaku siswa dan yang melatar belakangi munculnya perilaku tertentu pada masing masing siswa yang saya ajar. Saya mengamati perilaku siswa pada dua jenjang pendidikan yakni:tingkat sekolah dasar tepatnya kelas 4 SD negeri 010 Batam. Di SD saya bertindak selaku wali kelas , dimana kelas ini belajar pada sip siang yakni pukul 13.30 siang.



Dalam pengamatan yang dilakukan secara diam diam ternyata terdapat beberapa masalah yang menjadi penyebab munculnya keluhan keluhan di atas. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya manejemen perilaku siswa atau peserta didik

2. Lemahnya manejemen pembelajaran yang berbasis perilaku siswa



Kedua masalah tersebut merupakan biang kerok munculnya perilaku tertentu pada siswa, sehingga disiplin dan prestasi siswa menjadi menurun. Dapat kita bayangkan jika disiplin dan prestasi output yang kita telorkan menurun, mau dibawa kemana generasi kita kedepan?. Peran dunia pendidikan untuk melahirkan generasi unggul semakin jauh dari impian, jika masalah ini tidak segera kita carikan jalan keluarnya.



Disini dituntut perlunya kreatifitas kita untuk melakukan terobosan terobosan yang kira kira dapat menciptakan peserta didik mengikuti pelajaran dengan menyenangkan dan meminimalisir munculnya perilaku tertentu yang kurang menyenangkan dalam belajar. sehingga kita harapkan keluhan keluhan yang biasa kita dengar selama tidak lagi kita temukan.



Disini penulis ingin berbagi tentang langkah langkah manejemen perilaku siswa dan penanganan masalah yang penulis lakukan selama ini, baik ditingkat SD.



Pada tingkat sekolah dasar, penulis mengamati perilaku siswa pada kelas 4 SD N 010 Batam sebagai walikelas . Bermula dari teguran lisan yang cukup menggelitik dari seorang guru olah raga senior kepada saya sebagai guru honorer disekolah ini. Bu, jadi wali kelas itu harus bisa mengamankan anaknya sebelum guru bidang studi mengajar, bariskan dulu anaknya kelapangan, kalau sudah dibariskan baru panggil saya kelapangan! Jangan hanya diam saja dikantor, kalau masih mau honor di sekolah ini. Lihat tuh anak anaknya berkeliaran , ribut, dan bandel bandel lagi !.



Teguran ini saya jadikan sebagai cemeti untuk dapat mengubah perilaku siswa yang katanya susah diatur menjadi siswa yang mudah diatur. Saya menginginkan siswa itu belajar tanpa harus diomeli seperti itu. Apakah yang menyebabkan mereka ribut, main main dan sebagainya itu? apakah pelajarannya yang kurang menarik, cara penyajiannnyakah yang kurang tepat, atau memang karakter siswanya kah yang kurang bagus seperti yang mereka keluhkan? Dan terkadang juga saya keluhkan.



Maka penulis mulai dengan melakukan langkah kecil yang mungkin kelihatannya tidak berguna, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Mendata kecendrungan perilaku siswa sehari hari di kelas dan melakukan konseling terhadap siswa yang menunjukkkan perilaku negatif. Serta mendata siswa yang berkebutuhan khusus yang terdapat di dalam kelas yang diamati.

2. Mencari tahu latar belakang siswa , meliputi latar belakang sosial yang multikulturalisme dan latar belakang rumah tangga serta orang tua siswa.

3. Mendata gaya belajar siswa apakah cendrung pada gaya belajar visual, audio, audio visual maupun kinestetik melalui pengamatan sehari hari.

4. Merancang alternatif model , teknik dan pendekatan pembelajaran yang ideal bagi siswa yang berfariatif sesuai dengan latar belakang peserta didik yang multikulturalisme, berdasarkan manejemen perilaku siswa yang sudah dilakukan pada langkah satu sampai tiga.

5. Malaksanakan model, teknik dan pendekatan pembelajaran yang ideal sesuai dengan manejemen perilaku siswa. Sehingga tercipta pembelajaran yang menyenangkan.

6. Memandang siswa sebagai pribadi yang berharga dan memperlakukan mereka sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. Karena kita tahu apa yang mereka mau dan mereka butuhkan . sehingga terbentuk pembelajaran yang menyenagkan dan pembelajaran yang bermakna, yang menyentuh ketiga ranah teori belajar yakni saya tahu (behaviorisme) saya bisa berbuat dan merancang pengetahuan (konstruktifisme) dan saya bisa menerapkannya dalam kehidupan dan bermasyarakat secara sehat dan penuh kearifan ( Humanisme).



Berdasarkan hasil manejemen perilaku siswa di sekolah dasar tersebut ternyata penyebab siswa yang ribut dan kurang perhatian bahkan susah diatur dalam belajar itu adalah :

1. Siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik dan visual merasa kurang nyaman dan kurang diperhatikan, bahkan sering dimarahi karena dianggap sumber keributan yang mengganggu PBM. Sementara praktek pembelajaran yang diberikan selama ini yang cendrung secara linear terasa menjemukan bagi mereka. Tidak dapat menyentuh kebutuhan belajar masing masing siswa dengan gaya dan karak teristik belajar yang mereka miliki.

2. Siswa SD khususnya kelas 4 pada umumnya belum bisa terlepas dari dunia bermain. Maka pembelajaran linear bagi mereka terasa menjemukan.

Oleh sebab itu penulis berusaha mencari penyegaran dengan melalukan pembelajaran yang menyenangkan dengan memperhatikan semua kebuhtuhan belajar mereka. dengan menggunakan teknik dan metode pembelajaran yang bervariatif, seperti belajar sambil bermain, sambil bernyanyi dan sesekali wisata lingkungan sekitar untuk memupuk timbulnya jiwa kreatif dan kepekaan sosial merekan. Diantara model pembelajarn yang sering digunakan adala model Quantum learning dan Kontekstual Learnig. Sesekali untuk pelajaran diskusi menggunakan model Problem Based Learning dalam berdiskusi setelah melakukan wisata lingkungan sekolah.



Ternyata dengan melakukan manejemen prilaku dan manejemen pembelajaran pada murid kelas 4 SD dapat menekan keluhan perilaku siswa yang ribut, malas bahkan tidak berminat dalam belajar sama sekali. Melalui manejemen perilaku dan manejemen pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa akan pentingnya belajar dan meningkatkan minat siswa dalam belajar. Sehingga angka keributan di kelas dapat diminimalisir. Selain itu kepekaan sosial anak jauh lebih bagus dari sebelumnya.



Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa manejemen perilaku siswa sangat penting dilakukan guna merancang model, teknik, metode yang relevan dengan kebutuhan siswa. Sehingga kita dapat mencipotakan manejemen pembelajaran dengan baik . Dan diharapkan dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar.

Ditulis oleh Yusmarni, S.Pd

Manajemen Pembelajaran


Manejemen Pembelajaran Berbasis Perilaku
[Manejemen Pembelajaran Berbasis Perilaku ]

1

Wah, kelas ini luar biasa ribut, banyak yang tidak membuat PR, kurang berminat dalam belajar, si anu suka permisi, sianu suka mengeluarkan bunyi bunyi tertentu, suka cabut dan masih banyak lagi keluhan sejenisnya, keluhan serupa sering kita dengar dari guru bidang studi selesai mengajar dari kelas tertentu. Apakah penyebab semua itu? Dan apakah pengaruhnya terhadap out pendidikan yang kita telorkan ?



Hal ini membuat penulis tergelitik untuk mempelajari secara diam diam. Mulai dari tahun 1996 sampai 1998, saya mulai mengkaji perilaku siswa dan yang melatar belakangi munculnya perilaku tertentu pada masing masing siswa yang saya ajar. Saya mengamati perilaku siswa pada dua jenjang pendidikan yakni:tingkat sekolah dasar tepatnya kelas 4 SD negeri 010 Batam. Di SD saya bertindak selaku wali kelas , dimana kelas ini belajar pada sip siang yakni pukul 13.30 siang.



Dalam pengamatan yang dilakukan secara diam diam ternyata terdapat beberapa masalah yang menjadi penyebab munculnya keluhan keluhan di atas. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya manejemen perilaku siswa atau peserta didik

2. Lemahnya manejemen pembelajaran yang berbasis perilaku siswa



Kedua masalah tersebut merupakan biang kerok munculnya perilaku tertentu pada siswa, sehingga disiplin dan prestasi siswa menjadi menurun. Dapat kita bayangkan jika disiplin dan prestasi output yang kita telorkan menurun, mau dibawa kemana generasi kita kedepan?. Peran dunia pendidikan untuk melahirkan generasi unggul semakin jauh dari impian, jika masalah ini tidak segera kita carikan jalan keluarnya.



Disini dituntut perlunya kreatifitas kita untuk melakukan terobosan terobosan yang kira kira dapat menciptakan peserta didik mengikuti pelajaran dengan menyenangkan dan meminimalisir munculnya perilaku tertentu yang kurang menyenangkan dalam belajar. sehingga kita harapkan keluhan keluhan yang biasa kita dengar selama tidak lagi kita temukan.



Disini penulis ingin berbagi tentang langkah langkah manejemen perilaku siswa dan penanganan masalah yang penulis lakukan selama ini, baik ditingkat SD.



Pada tingkat sekolah dasar, penulis mengamati perilaku siswa pada kelas 4 SD N 010 Batam sebagai walikelas . Bermula dari teguran lisan yang cukup menggelitik dari seorang guru olah raga senior kepada saya sebagai guru honorer disekolah ini. Bu, jadi wali kelas itu harus bisa mengamankan anaknya sebelum guru bidang studi mengajar, bariskan dulu anaknya kelapangan, kalau sudah dibariskan baru panggil saya kelapangan! Jangan hanya diam saja dikantor, kalau masih mau honor di sekolah ini. Lihat tuh anak anaknya berkeliaran , ribut, dan bandel bandel lagi !.



Teguran ini saya jadikan sebagai cemeti untuk dapat mengubah perilaku siswa yang katanya susah diatur menjadi siswa yang mudah diatur. Saya menginginkan siswa itu belajar tanpa harus diomeli seperti itu. Apakah yang menyebabkan mereka ribut, main main dan sebagainya itu? apakah pelajarannya yang kurang menarik, cara penyajiannnyakah yang kurang tepat, atau memang karakter siswanya kah yang kurang bagus seperti yang mereka keluhkan? Dan terkadang juga saya keluhkan.



Maka penulis mulai dengan melakukan langkah kecil yang mungkin kelihatannya tidak berguna, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Mendata kecendrungan perilaku siswa sehari hari di kelas dan melakukan konseling terhadap siswa yang menunjukkkan perilaku negatif. Serta mendata siswa yang berkebutuhan khusus yang terdapat di dalam kelas yang diamati.

2. Mencari tahu latar belakang siswa , meliputi latar belakang sosial yang multikulturalisme dan latar belakang rumah tangga serta orang tua siswa.

3. Mendata gaya belajar siswa apakah cendrung pada gaya belajar visual, audio, audio visual maupun kinestetik melalui pengamatan sehari hari.

4. Merancang alternatif model , teknik dan pendekatan pembelajaran yang ideal bagi siswa yang berfariatif sesuai dengan latar belakang peserta didik yang multikulturalisme, berdasarkan manejemen perilaku siswa yang sudah dilakukan pada langkah satu sampai tiga.

5. Malaksanakan model, teknik dan pendekatan pembelajaran yang ideal sesuai dengan manejemen perilaku siswa. Sehingga tercipta pembelajaran yang menyenangkan.

6. Memandang siswa sebagai pribadi yang berharga dan memperlakukan mereka sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. Karena kita tahu apa yang mereka mau dan mereka butuhkan . sehingga terbentuk pembelajaran yang menyenagkan dan pembelajaran yang bermakna, yang menyentuh ketiga ranah teori belajar yakni saya tahu (behaviorisme) saya bisa berbuat dan merancang pengetahuan (konstruktifisme) dan saya bisa menerapkannya dalam kehidupan dan bermasyarakat secara sehat dan penuh kearifan ( Humanisme).



Berdasarkan hasil manejemen perilaku siswa di sekolah dasar tersebut ternyata penyebab siswa yang ribut dan kurang perhatian bahkan susah diatur dalam belajar itu adalah :

1. Siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik dan visual merasa kurang nyaman dan kurang diperhatikan, bahkan sering dimarahi karena dianggap sumber keributan yang mengganggu PBM. Sementara praktek pembelajaran yang diberikan selama ini yang cendrung secara linear terasa menjemukan bagi mereka. Tidak dapat menyentuh kebutuhan belajar masing masing siswa dengan gaya dan karak teristik belajar yang mereka miliki.

2. Siswa SD khususnya kelas 4 pada umumnya belum bisa terlepas dari dunia bermain. Maka pembelajaran linear bagi mereka terasa menjemukan.

Oleh sebab itu penulis berusaha mencari penyegaran dengan melalukan pembelajaran yang menyenangkan dengan memperhatikan semua kebuhtuhan belajar mereka. dengan menggunakan teknik dan metode pembelajaran yang bervariatif, seperti belajar sambil bermain, sambil bernyanyi dan sesekali wisata lingkungan sekitar untuk memupuk timbulnya jiwa kreatif dan kepekaan sosial merekan. Diantara model pembelajarn yang sering digunakan adala model Quantum learning dan Kontekstual Learnig. Sesekali untuk pelajaran diskusi menggunakan model Problem Based Learning dalam berdiskusi setelah melakukan wisata lingkungan sekolah.



Ternyata dengan melakukan manejemen prilaku dan manejemen pembelajaran pada murid kelas 4 SD dapat menekan keluhan perilaku siswa yang ribut, malas bahkan tidak berminat dalam belajar sama sekali. Melalui manejemen perilaku dan manejemen pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa akan pentingnya belajar dan meningkatkan minat siswa dalam belajar. Sehingga angka keributan di kelas dapat diminimalisir. Selain itu kepekaan sosial anak jauh lebih bagus dari sebelumnya.



Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa manejemen perilaku siswa sangat penting dilakukan guna merancang model, teknik, metode yang relevan dengan kebutuhan siswa. Sehingga kita dapat mencipotakan manejemen pembelajaran dengan baik . Dan diharapkan dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar.

Ditulis oleh Yusmarni, S.Pd

Sabtu, 11 Agustus 2012

Bunga Ranpai Syair Penawar Rindu


Syair Lanun
dengan Bismillah permulaan kalam
diawali pula dengan salam
syair dikarang merangkai kalam
pelipur lara rindu dan dendam

inilah kisah seoerang lanun
ditengah lautan ia menyamun
harta rampasan ia himpun
hasil todongan bertimbun timbun

galak dan bengis tampangnya seram
perilakunya sangatlah kejam
mangsa yang lewat ia terkam
jika melawan keris dihunjam

lanun perkasa raja dilaut
selalu berani tak kenal surut
terkenal ganasnya membuat takut
orang berlayar menjadi takut

lanun perkasa kaya raya
harta rampasannya tiada terkira
dari emas sampai suasa
tidak berbilang semuanya ada

mempunyai istri yang cantik jelita
sombong dan angkuh sikapnya pula
suka ria dan pamer harta
semua orang dipandang papa

sirik takabur sifatnya nyata
tidak peduli dengan sesama
terkenal dengan kikir pelitnya
perbuatanya semena mena

suatu petang suatu ketika
petir menyambar alimbubu tiba
hartanya yang banyak terbang semua
keatas langit membumbungnya

berdengung dengung bunyinya
bak lebah hijrah dari tempatnya
rumahnya yang megah hancur semua
putting beling menghantamnya

malang tersebut pada silanun
kini langkahnya mulai tertegun
tertangkap ia sedang menyamun
kepenjara badan dituntun

harta yang banyak kinilah amlas
dahulu jaya kini merangas
orang membantu segan dan malas
tiada tempat mencari welas

istri yang sombong kini merana
emas dan perak sudah tiada
timbunan harta lenyap semua
suami perkasa dalam penjara

untunglah ada orang yang kasihan
memberi si itri tempat tumpangan
dirumah seorang janda beriman
disanalah ia minum dan makan

begitulah akhirnya kisah lanun perkasa
dengan sang istri yang cantik jelita
karena hidup dengan durjana
akhirnya badan menuai sengsara

Btm, 110812

Bunga Rampai Syair Penawar Rindu


SYAIR PENAWAR RINDU

inilah kisah suatu madah
menceritakan alam suatu daerah
di suatu pulau teramat indah
dikelilingi lautan sakti bertuah

belakang padang namanya pulaunya
penawar rindu sebutannya
kaya alamnya kaya budaya
dinobatkan menjadi kota tertua

dinobatkan sebagai pusat budaya
pusat budaya melayu ternama
banyak tersimpan sejarah disana
sejarah budaya dahulu kala

ada gasing ada lukahnya
lukah gila lukah ternama
tradisi permainan setiap tahunnya
dipesta ogosan ditampilkannya

ada tarian tradisionalnya
zapin sapu lidi orang mengenalnya
berkembang sejak dahulu kala
dari Tanjung Batu asal mulanya

 masih banyak lagi yang lainnya
tak tersebutkan semuanya
marilah kita lestarikan bersama
agar tak punah budaya kita

kewajiban kita melestarikannya
mengembangkan budaya leluhur kita
dari yang muda sampai yang tua
semua masyarakat dan pemerintahnya